Rabu, 05 Oktober 2016

Anak IT itu..........

          Siapa sih yang gatau IT? Yap, Teknik Informatika! Semenjak saya menginjak bangku kuliahan, setiap ada yang nanya "Kuliah ya? Jurusan apa?" dan saya jawab "Teknik Informatika" dan ditanya lg "Emangnya kuat?" Emangnya anak IT mau angkut apaan ditanya kuat apa ngga -___- haha. Kali ini saya mau ngebahas tentang anak IT nih. Buat adik-adik yang kiranya masih bingung mau pilih jurusan apa, monggo dibaca dulu siapa tau minat.


1. Anak IT itu ketika lulus, banyak dicari perusahaan.
2. Anak IT itu melek teknologi.
5. Anak IT itu minoritas kaum hawa.
6. Anak IT itu dijamin tidak manja, khususnya mahasiswi.
7. Anak IT itu jarang mandi.
8. Anak IT itu pribadi yang berlogika tajam dan teliti.
9. Anak IT itu jomblo berkualitas.
10. Anak IT itu penyabar kelas kakap.
11. Anak IT itu romantis dengan caranya sendiri.
15. Anak IT itu gamers.

          Kita hidup dijaman yang apa-apa serba cepet dan mudah didapat juga hampir semua bisnis mengandalkan IT. Seiring makin canggihnya jaman dan makin berkembangnya teknologi informasi dan komunikasi. Ladang pekerjaan lulusan IT makin luas dan beragam. Menurut majalah Forbes, mereka yang punya keahlian di bidang Teknik Informatika bakal menerima gaji yang terus meningkat dari tahun ke tahun sebesar 8%. Tapi itu kembali lagi ke diri masing-masing, kalo mau bekerja keras pasti perusahaan bunafit udah pada nunggu tuh. Kalian bisa jadi programmer, analis, konsultan, web developer dan masih banyak lagi. Kalau gak pengen kerja sama orang lain juga bisa kok, misalkan bikin aplikasi atau mendirikan website itu tergantung keahlian dan kreativitas masing-masing.

          Maksudnya melek teknologi itu berwawasan luas. Kan anak IT itu sehari-hari kerjaannya didepan laptop terus, otomatis selalu ikutin perkembangan jaman. Ya gak sih? Gabakal kurang update deh. Memang sih jaman sekarang udah jarang banget ada mahasiswa yang gagap teknologi, tapi anak IT berada di level yang berbeda dalam pemahaman teknologi. Ketika kamu jago memakai komputer, mereka malah merakit komputer. Ketika kamu jago nge-tweet, mereka malah meng-coding. Ngobrol sama anak IT gabakal sia-sia deh karena pasti ada aja pengetahuan baru dari wawasannya yg luas tentang perkembangan jaman.

3.  Anak IT itu jago menyelesaikan masalah, belum berhenti sebelum dapat solusi.
          Ketika menemui jalan buntu, problem solving yang dilakukan anak IT patut dijadikan contoh. Mereka lebih sering mengambil beberapa langkah ke belakang supaya bisa melihat permasalahan dari sudut pandang yang lebih luas. Dengan memainkan logikanya, mereka pantang menyerah ketika menemui jalan buntu atau suatu permasalahan. Sifat ini ditanamkan sejak muda oleh anak IT supaya masa depan mereka gak pernah lelah mencari beragam jalan untuk mencapai suatu tujuan.

 4. Anak IT itu teman yang asik.
          "Mahasiswa IT itu individualitas! Fokus ke layar laptop terus". Ettt jangan salah, anak IT itu ga se-egois keliatannya kok. Pada saat tertentu akan datang dimana rasa ke-setia-kawan-an mengalahkan hasrat untuk menang sendiri. Justru anak IT itu saling bahu membahu untuk saling menolong dan mengingatkan bahwa hidup itu lebih dari sekedar CODING. Terbiasa bekerja sama dengan teman sejawat dalam praktikum Pemrograman Web membuat mereka tahu bahwa keberhasilan selalu membutuhkan sinergi.

          Betul banget! Udah jadi derita umum bagi anak teknik, tak terkecuali Teknik Informatika. Jangan ngarep gonta ganti gebetan deh haha. Perbandingan cewe:cowo nya itu 1:6. Tapi kaum hawa nya, ga kalah kok sama anak jurusan lain. Mereka lebih anti mainstream dan lebih hebat. Karena jarang banget kaum hawa yang mau diribetin dengan berjuta-juta baris kode. Tapi dijamin deh cewe IT itu asik.

          Mungkin ketika, mahasiswi lain lebih banyak waktu untuk sekedar bersolek. Kami mahasiswi IT yang anti mainstream mungkin lebih apa adanya. Lagipula, berada di lingkungan kuliah yang minoritas kaum hawa membuat mahasiswi IT terbiasa bekerja keras. Dosen, kuliah dan tugas yang gak peduli kamu cewe atau cowo tidak memberi kesempatan buat bermanja-manja. Tiap baris kode harus tetap terjaga di layar laptop, web tetap harus didesain dan bahasa pemrograman pun tetap sama.

          Bisa iya bisa engga, tergantung pribadi masing-masing. Kalo saya sendiri gak mandi sehari aja serasa gak mandi sebulan. Walaupun katanya jarang mandi, tapi anak Teknik Informatika tetap keren. Kenapa? Yaiyalah otaknya encer. Banyak anak IT tidak begitu mementingkan penampilannya. Namun tenang, jika ia sudah menemukan tambatan hatinya pasti lebih rajin mandi dan memperhatikan diri kok tentu untuk membuat pasangannya bangga. Anak IT juga termasuk dalam kategori setia lho. Menurutnya "Coding boleh banyak, tapi yang dihati tetap satu" Haha.

          "Titik koma aja diperhatiin, apalagi kamu?" Hmmm pasti sering banget kan denger atau baca kalimat ini. Kenyataan hidup yang harus diterima anak IT ialah mereka masih harus berkutat dengan ilmu matematika, kimia dan fisika. Mereka terus fokus, sebab ketelitian sangat diperlukan dalam menulis coding. Salah atau lupa menambahkan satu huruf , spasi, atau titik koma saja bisa merusak kerja keras bermalam-malam begadang di depan laptop. Meski terdengar ribet, ketelitian yang dibawa anak IT hingga masa depan akan memberi banyak manfaat ketika mereka dihadapkan dengan keputusan besar dalam hidupnya. Semua keputusan akan dipertimbangkan matang-matang dan dianalisa secara teliti.

          Nah ini, meski tiap hari mainannya kode tapi belum tentu anak IT jago dalam membaca #KODE. Bisa dibilang mahasiswa tampan dan mahasiswi menawan yang menghuni kampus teknik informatika merupakan jomblo berkualitas tinggi. Mereka punya IQ diatas rata-rata, kreatif dan punya masa depan cerah. Sama seperti di kampus teknik lain, kebanyakan anak teknik itu adalah cowo. Jadi, jangan khawatir ketika punya gebetan atau pacar mahasiswa IT sebab kemungkinan menjadi playboy sangat kecil.

          Menulis ratusan bahkan ribuan hingga jutaan baris kode butuh pengorbanan. Seorang mahasiswa IT bisa gak tidur 7 hari 7 malam demi menyelesaikan tugas tersebut. Dalam kantuk dan lelah mereka juga diharuskan untuk tetap teliti dan fokus. Dan bila baris-baris kode tersebut sudah selesai, mereka harus bersiap untuk mengulang lagi jika terdapat kesalahan. Mencari error dalam jutaan baris kode itu bukan perkara mudah. Ibarat, mencari sebuah jarum berukuran nano didalam tumpukan jerami. Belum lagi kalau dosen kasih deadline yang gak manusiawi. Sabar banget gak sih?

          Jika menjalin hubungan dengan anak IT, pasti kamu lebih sering diduakan oleh laptop. Ya kan? Namun, dibalik kesibukannya dan disamping keluhannya soal jutaan baris kode, kamu akan menemui momen dimana ada secercah romantisme bagi hubungan kalian. Anak IT punya cara romantisme yang hanya mereka sendiri yang mengerti. Mungkin buat kamu yang punya gebetan atau pacar anak IT, siapsiap ditembak atau dilamar pake pemrograman atau teknologi lain. Dan yakinlah kalau mereka bisa membuatmu merasa teristimewa.

12. Anak IT itu gajinya besar.
           Dilihat dari Payscale, Teknik Informatika menempati urutan ke-7 dengan Early Career Salary sebesar $66.700 (Rp.814.140.200,-) per tahun. Udah kebayang belum mau buat beli apa aja? Tetapi kalau kita membahas gaji, semua itu tergantung dimana kamu bekerja. Semakin besar tugas dan tanggung jawab semakin besar pula penghasilan. Dan tentu saja, itu semua tak lepas dari skill dan kreatifitas yang kamu punya. Juga tergantung pada perusahaan tempat kamu kerja nantinya.

13. Anak IT itu rendah hati.
           Dibalik kualitas-kualitas nya, bukan berarti anak IT tau segala hal. Memangnya anak IT itu cenayang? Haha jelas bukan ya, mereka tetap manusia biasa. Kadang pemahaman masyarakat tentang anak IT masih campur aduk, banyak mahasiswa IT ditanya tentang teknologi yang bukan dibidang mereka.  Bidang teknik informatika yang dipelajari di kampus biasanya terfokus pada software development, data mining dan manajemen informasi, tak jarang juga ada yang mendapat materi hardware. Menanggapi kesalahpahaman soal jurusannya, anak IT biasanya akan memberikan pemahaman. Kejadian seperti ini tanpa disadari membentuk mereka menjadi pribadi yang tetap rendah hati.

14. Anak IT itu menantu idaman.
          Uww, belum lulus aja udah ngomongin begini. Haha, bukan maksud gimana-gimana. Dunia teknologi informasi dan komunikasi yang lagi berkembang pesat menempatkan mereka pada posisi yang meyakinkan selama bertahun-tahun ke depan. Keamanan dan luasnya kesempatan karir yang dimiliki anak IT bisa jadi pertimbangan tersendiri buat orangtua sebelum mengijinkan anak IT jadi menantu mereka. Kesabaran, kegigihan dan logikanya bakal bikin kamu jatuh hati sama anak IT.

          Gak semua anak IT gamers sih, mungkin karena sering berkutik dengan laptop dan refreshingnya adalah dengan cara main game. Tapi hebatnya, anak IT bukan sekedar gamers. Tapi juga ia mahir membuat dan merancang game. Kalau kamu tahu cara mengkonsep dan membuat sebuah game pasti kamu tidak akan cepat puas. Apalagi kalau tertantang untuk mengkomersialkannya pasti akan lebih bisa mengasah kemampuan coding kamu

16. Anak IT itu lebih banyak berkacamata.
          Mungkin iya mungkin juga tidak, soalnya mata saya sendiri Alhamdulillah masih normal. Maybe, 1:3 lah yang berkacamata. Wajar sih, gimana gak minus kalau tiap hari mantengin ribuan kode rumit terus belum lagi kalau sampai bermalam-malam atau ada problem.

17. Anak IT itu insomnia akut.
          Kalau udah bisa dan ngerti coding tuh seru, walaupun berhari-hari gak tidur gak akan berasa apalagi kalau otak lagi encer-encernya bakalan lupa waktu dan bakal melek terus kalau permasalahan belum terpecahkan. Teori tidur malam wajib 8 jam gak akan berlaku buat anak IT dan tidur pagi udah menjadi langganan sehari-hari.

18. Anak IT itu jago meretas.
         Udah pernah nonton film WHO AM I? Kurang lebih begitulah anak IT. Keren kan? Walaupun begitu, anak IT ga sembarangan meretas web atau situs pribadi karena kita hidup di Indonesia yang semua ada undang-undang nya. Memang mungkin saat pertama kali bisa meretas menjadi suatu kebanggaan tersendiri sekaligus mengetes kemampuas pribadi. Itu juga menjadi peringatan buat kita, jangan asal mengumbar sesuatu pribadi ke sosial media. Kalo anak IT jago meretas, mereka juga harus belajar memperbaiki sistemnya dan harus bisa bertanggung jawab.

Yap, kira-kira seperti itulah gambaran anak IT. Semoga bermanfaat^^

Sabtu, 01 Oktober 2016

Softskill Masalah Sosial


Masalah sosial adalah suatu ketidaksesuaian antara unsur-unsur kebudayaan atau masyarakat, yang membahayakan kehidupan kelompok sosial. Jika terjadi bentrokan antara unsur-unsur yang ada dapat menimbulkan gangguan hubungan sosial seperti kegoyahan dalam kehidupan kelompok atau masyarakat.

Masalah sosial muncul akibat terjadinya perbedaan yang mencolok antara nilai dalam masyarakat dengan realita yang ada, yang dapat menjadi sumber masalah sosial yaitu seperti proses sosial dan bencana alam. Adanya masalah sosial dalam masyarakat ditetapkan oleh lembaga yang memiliki kewenangan khusus seperti tokoh masyarakat, pemerintah, organisasi sosial, musyawarah masyarakat, dan lain sebagainya.

Definisi Masalah Sosial Menurut Para Ahli :

1. Menurut Soerjono Soekanto, Masalah Sosial adalah suatu ketidaksesuaian yang terjadi antara unsur-unsur kebudayaan atau masyarakat, dimana ketidaksesuaian tersebut dapat membahayakan kehidupan kelompok sosial masyarakat.
2. Menurut Bulmer dan Thompson, Masalah Sosial adalah suatu kondisi yang terjadi dimana dapat mengancam nilai-nilai di dalam masyarakat, sehingga dapat berakibat pada sebagian besar dari anggota masyarakat.
3. Menurut Martin S. Weinberg, Masalah Sosial adalah situasi yang dinyatakan sebagai keadaan yang bertentangan dengan nilai-nilai oleh warga masyarakat yang cukup penting, dimana masyarakat sepakat melakukan suatu tindakan guna mengubah situasi tersebut.
4. Menurut Soetomo, Masalah sosial adalah suatu kondisi yang tidak diinginkan oleh sebagian besar warga masyarakat.
5. Menurut Lesli, Masalah sosial adalah suatu kondisi yang mempunyai pengaruh terhadap kehidupan sebagian besar warga masyarakat sebagai sesuatu yang tidak diinginkan atau tidak disukai dan karena perlunya untuk diatasi atau diperbaiki.
 
Masalah sosial dapat dikategorikan menjadi 4 faktor, yaitu :
1. Faktor Ekonomi : Kemiskinan, pengangguran, dll.

 
    Faktor ini merupakan faktor terbesar terjadinya masalah sosial. Apalagi setelah terjadinya krisis global  PHK mulai terjadi di mana-mana dan bisa memicu tindak kriminal karena orang sudah sulit mencari pekerjaan. 

2. Faktor Budaya : Perceraian, kenakalan remaja, dll.
    Kenakalan remaja menjadi masalah sosial yang sampai saat ini sulit dihilangkan karena remaja sekarang suka mencoba hal-hal baru yang berdampak negatif seperti narkoba, padahal remaja adalah aset terbesar suatu bangsa merekalah yang meneruskan perjuangan yang telah dibangun sejak dahulu. 

3. Faktor Biologis : Penyakit menular, keracunan makanan, dll.
    Penyakit menular bisa menimbulkan masalah sosial bila penyakit tersebut sudah menyebar disuatu wilayah atau menjadi pandemik.

 4. Faktor Psikologis : Penyakit syaraf, aliran sesat, dll.
     Aliran sesat sudah banyak terjadi di Indonesia dan meresahkan masyarakat walaupun sudah banyak  yang ditangkap dan dibubarkan tapi aliran serupa masih banyak bermunculan di masyarakat sampai saat ini.



Di Indonesia sendiri banyak terjadi masalah sosial yang tidak kunjung terselesaikan, yaitu Kemiskinan atau Kesenjangan Sosial. Indonesia belum termasuk negara maju atau bisa dibilang masih negara berkembang. MENGAPA? Karena tingkat pertumbuhan penduduk nya tinggi, tingkat penganggurannya tinggi, tingkat produktivitasnya rendah dan kualitas hidupnya rendah, maka dari itu banyak terjadi kemiskinan terutama di ibu kota.

Indonesia sendiri merupakan negara padat penduduk ke-4. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, persentase penduduk miskin di Indonesia tahun 1996 masih sangat tinggi, yaitu sebesar 17,5 persen atau 34,5 juta orang. Hal ini bertolak belakang dengan pandangan banyak ekonom yang menyatakan bahwa pertumbuhan ekonomi yang tinggi dapat meningkatkan pendapatan masyarakat dan pada akhirnya mengurangi penduduk miskin.

Perhatian pemerintah terhadap pengentasan kemiskinan pada pemerintahan reformasi terlihat lebih besar lagi setelah terjadinya krisis ekonomi pada pertengahan tahun 1997. Meskipun demikian, berdasarkan penghitungan BPS, persentase penduduk miskin di Indonesia sampai tahun 2003 masih tetap tinggi, sebesar 17,4 persen, dengan jumlah penduduk yang lebih besar, yaitu 37,4 juta orang. Bahkan, berdasarkan angka Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) pada tahun 2001, persentase keluarga miskin (keluarga prasejahtera dan sejahtera) pada 2001 mencapai 52,07 persen, atau lebih dari separuh jumlah keluarga di Indonesia. Angka-angka ini mengindikasikan bahwa program-program penanggulangan kemiskinan selama ini belum berhasil mengatasi masalah kemiskinan di Indonesia.

Pada dasarnya ada dua faktor penting yang dapat menyebabkan kegagalan program penanggulangan kemiskinan di Indonesia. Pertama, program- program penanggulangan kemiskinan selama ini cenderung berfokus pada upaya penyaluran bantuan sosial untuk orang miskin.Hal itu, antara lain, berupa beras untuk rakyat miskin dan program jaring pengaman sosial (JPS) untuk orang miskin. Upaya seperti ini akan sulit menyelesaikan persoalan kemiskinan yang ada karena sifat bantuan tidaklah untuk pemberdayaan, bahkan dapat menimbulkan ketergantungan.

Program-program bantuan yang berorientasi pada kedermawanan pemerintah ini justru dapat memperburuk moral dan perilaku masyarakat miskin. Program bantuan untuk orang miskin seharusnya lebih difokuskan untuk menumbuhkan budaya ekonomi produktif dan mampu membebaskan ketergantungan penduduk yang bersifat permanen. Di lain pihak, program-program bantuan sosial ini juga dapat menimbulkan korupsi dalam penyalurannya. Hal ini lah yang menjadi penyebab lambannya pengetasan kemiskinan di Indonesia.

Kemiskinan lebih banyak terlihat di ibu kota, Karena apa? Karena banyak masyarakat daerah merantau ke kota demi mencari peruntungan. Tapi kebanyakan setelah menetap di ibu kota, banyak yang hanya menjadi pengamen, gelandangan, pengemis, dsb. Disebabkan lapangan pekerjaan yang tidak memadai dan tingkat pendidikan yang rendah.

Orang yang miskin tidak dapat memenuhi kebutuhan pokoknya seperti sandang, papan, pangan. Selama kebutuhan dalam suatu masyarakat yang tidak dapat  terpenuhi secara merata, maka masalah sosial akan selalu muncul. Kemiskinan merupakan masalah sosial dalam bidang Ekonomi. Faktor ini merupakan faktor terbesar terjadinya masalah sosial. Apalagi setelah terjadinya krisis global PHK mulai terjadi di mana - mana dan bisa memicu tindak kriminal karena orang sudah sulit mencari pekerjaan.

Jika seseorang sudah dihadapkan pada masalah ekonomi maka mereka akan melakukan segala cara untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan dan terkadang cara yang mereka pergunakan dapat merugikan dirinya sendiri atau bahkan orang lain yang berada disekitarnya. Oleh sebab itu marilah kita sama – sama mencari solusi untuk mengatasi masalah sosial di negeri kita ini yaitu dengan cara meningkatkan mutu dan pemerataan pendidikan, meningkatkan kesadaran sosial di masyarakat, menyediakan lapangan kerja yang banyak, dan meningkatkan pemerataan pembangunan atau fasilitas publik.