Sabtu, 01 Oktober 2016

Softskill Masalah Sosial


Masalah sosial adalah suatu ketidaksesuaian antara unsur-unsur kebudayaan atau masyarakat, yang membahayakan kehidupan kelompok sosial. Jika terjadi bentrokan antara unsur-unsur yang ada dapat menimbulkan gangguan hubungan sosial seperti kegoyahan dalam kehidupan kelompok atau masyarakat.

Masalah sosial muncul akibat terjadinya perbedaan yang mencolok antara nilai dalam masyarakat dengan realita yang ada, yang dapat menjadi sumber masalah sosial yaitu seperti proses sosial dan bencana alam. Adanya masalah sosial dalam masyarakat ditetapkan oleh lembaga yang memiliki kewenangan khusus seperti tokoh masyarakat, pemerintah, organisasi sosial, musyawarah masyarakat, dan lain sebagainya.

Definisi Masalah Sosial Menurut Para Ahli :

1. Menurut Soerjono Soekanto, Masalah Sosial adalah suatu ketidaksesuaian yang terjadi antara unsur-unsur kebudayaan atau masyarakat, dimana ketidaksesuaian tersebut dapat membahayakan kehidupan kelompok sosial masyarakat.
2. Menurut Bulmer dan Thompson, Masalah Sosial adalah suatu kondisi yang terjadi dimana dapat mengancam nilai-nilai di dalam masyarakat, sehingga dapat berakibat pada sebagian besar dari anggota masyarakat.
3. Menurut Martin S. Weinberg, Masalah Sosial adalah situasi yang dinyatakan sebagai keadaan yang bertentangan dengan nilai-nilai oleh warga masyarakat yang cukup penting, dimana masyarakat sepakat melakukan suatu tindakan guna mengubah situasi tersebut.
4. Menurut Soetomo, Masalah sosial adalah suatu kondisi yang tidak diinginkan oleh sebagian besar warga masyarakat.
5. Menurut Lesli, Masalah sosial adalah suatu kondisi yang mempunyai pengaruh terhadap kehidupan sebagian besar warga masyarakat sebagai sesuatu yang tidak diinginkan atau tidak disukai dan karena perlunya untuk diatasi atau diperbaiki.
 
Masalah sosial dapat dikategorikan menjadi 4 faktor, yaitu :
1. Faktor Ekonomi : Kemiskinan, pengangguran, dll.

 
    Faktor ini merupakan faktor terbesar terjadinya masalah sosial. Apalagi setelah terjadinya krisis global  PHK mulai terjadi di mana-mana dan bisa memicu tindak kriminal karena orang sudah sulit mencari pekerjaan. 

2. Faktor Budaya : Perceraian, kenakalan remaja, dll.
    Kenakalan remaja menjadi masalah sosial yang sampai saat ini sulit dihilangkan karena remaja sekarang suka mencoba hal-hal baru yang berdampak negatif seperti narkoba, padahal remaja adalah aset terbesar suatu bangsa merekalah yang meneruskan perjuangan yang telah dibangun sejak dahulu. 

3. Faktor Biologis : Penyakit menular, keracunan makanan, dll.
    Penyakit menular bisa menimbulkan masalah sosial bila penyakit tersebut sudah menyebar disuatu wilayah atau menjadi pandemik.

 4. Faktor Psikologis : Penyakit syaraf, aliran sesat, dll.
     Aliran sesat sudah banyak terjadi di Indonesia dan meresahkan masyarakat walaupun sudah banyak  yang ditangkap dan dibubarkan tapi aliran serupa masih banyak bermunculan di masyarakat sampai saat ini.



Di Indonesia sendiri banyak terjadi masalah sosial yang tidak kunjung terselesaikan, yaitu Kemiskinan atau Kesenjangan Sosial. Indonesia belum termasuk negara maju atau bisa dibilang masih negara berkembang. MENGAPA? Karena tingkat pertumbuhan penduduk nya tinggi, tingkat penganggurannya tinggi, tingkat produktivitasnya rendah dan kualitas hidupnya rendah, maka dari itu banyak terjadi kemiskinan terutama di ibu kota.

Indonesia sendiri merupakan negara padat penduduk ke-4. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, persentase penduduk miskin di Indonesia tahun 1996 masih sangat tinggi, yaitu sebesar 17,5 persen atau 34,5 juta orang. Hal ini bertolak belakang dengan pandangan banyak ekonom yang menyatakan bahwa pertumbuhan ekonomi yang tinggi dapat meningkatkan pendapatan masyarakat dan pada akhirnya mengurangi penduduk miskin.

Perhatian pemerintah terhadap pengentasan kemiskinan pada pemerintahan reformasi terlihat lebih besar lagi setelah terjadinya krisis ekonomi pada pertengahan tahun 1997. Meskipun demikian, berdasarkan penghitungan BPS, persentase penduduk miskin di Indonesia sampai tahun 2003 masih tetap tinggi, sebesar 17,4 persen, dengan jumlah penduduk yang lebih besar, yaitu 37,4 juta orang. Bahkan, berdasarkan angka Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) pada tahun 2001, persentase keluarga miskin (keluarga prasejahtera dan sejahtera) pada 2001 mencapai 52,07 persen, atau lebih dari separuh jumlah keluarga di Indonesia. Angka-angka ini mengindikasikan bahwa program-program penanggulangan kemiskinan selama ini belum berhasil mengatasi masalah kemiskinan di Indonesia.

Pada dasarnya ada dua faktor penting yang dapat menyebabkan kegagalan program penanggulangan kemiskinan di Indonesia. Pertama, program- program penanggulangan kemiskinan selama ini cenderung berfokus pada upaya penyaluran bantuan sosial untuk orang miskin.Hal itu, antara lain, berupa beras untuk rakyat miskin dan program jaring pengaman sosial (JPS) untuk orang miskin. Upaya seperti ini akan sulit menyelesaikan persoalan kemiskinan yang ada karena sifat bantuan tidaklah untuk pemberdayaan, bahkan dapat menimbulkan ketergantungan.

Program-program bantuan yang berorientasi pada kedermawanan pemerintah ini justru dapat memperburuk moral dan perilaku masyarakat miskin. Program bantuan untuk orang miskin seharusnya lebih difokuskan untuk menumbuhkan budaya ekonomi produktif dan mampu membebaskan ketergantungan penduduk yang bersifat permanen. Di lain pihak, program-program bantuan sosial ini juga dapat menimbulkan korupsi dalam penyalurannya. Hal ini lah yang menjadi penyebab lambannya pengetasan kemiskinan di Indonesia.

Kemiskinan lebih banyak terlihat di ibu kota, Karena apa? Karena banyak masyarakat daerah merantau ke kota demi mencari peruntungan. Tapi kebanyakan setelah menetap di ibu kota, banyak yang hanya menjadi pengamen, gelandangan, pengemis, dsb. Disebabkan lapangan pekerjaan yang tidak memadai dan tingkat pendidikan yang rendah.

Orang yang miskin tidak dapat memenuhi kebutuhan pokoknya seperti sandang, papan, pangan. Selama kebutuhan dalam suatu masyarakat yang tidak dapat  terpenuhi secara merata, maka masalah sosial akan selalu muncul. Kemiskinan merupakan masalah sosial dalam bidang Ekonomi. Faktor ini merupakan faktor terbesar terjadinya masalah sosial. Apalagi setelah terjadinya krisis global PHK mulai terjadi di mana - mana dan bisa memicu tindak kriminal karena orang sudah sulit mencari pekerjaan.

Jika seseorang sudah dihadapkan pada masalah ekonomi maka mereka akan melakukan segala cara untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan dan terkadang cara yang mereka pergunakan dapat merugikan dirinya sendiri atau bahkan orang lain yang berada disekitarnya. Oleh sebab itu marilah kita sama – sama mencari solusi untuk mengatasi masalah sosial di negeri kita ini yaitu dengan cara meningkatkan mutu dan pemerataan pendidikan, meningkatkan kesadaran sosial di masyarakat, menyediakan lapangan kerja yang banyak, dan meningkatkan pemerataan pembangunan atau fasilitas publik.

0 komentar:

Posting Komentar