Selasa, 27 Desember 2016

PENGERTIAN DAN KEADAAN PENDUDUK, PERBANDINGAN ANTAR NEGARA DAN ANALISA PENDUDUK

 Penduduk : sekelompok orang yang tinggal atau menetap dalam sebuah wilayah atau daerah negara.
·        Bukan penduduk : mereka yang tinggal dalam sebuah negara tapi tidak ingin tinggal di negara tersebut.
·        Warga negara : sekelompok orang yang berdasarkan hukum adalah anggota atau penduduk sebuah negara.
·    Bukan warga negara : orang asing yang tinggal dinegara orang lain.
Pengertian penduduk secara umum : orang-orang yang berada di dalam suatu wilayah yang terikat oleh aturan-aturan dan saling berinteraksi satu sama lain.

Pengertian penduduk menurut para ahli

·        Srijanti dan A. Rahman : Penduduk adalah orang yang mendiamisuatu tempat dalam wilayah tertentu dengan tanpa melihat status kewarganegaraan yang dianut oleh orang tersebut.

·        Ahmad Yani dan Mamat Rahmat : Penduduk merupakan komponen yang sangat penting dalam suatu wilayah atau negara.

·        P.N.H. Simanjuntak : Penduduk adalah mereka yang bertempat tinggal atau berdomisili di dalam suatu wilayah negara.

·        Dr. Kartomo : Penduduk adalah semua orang yang mendiami suatu wilayah tertentu pada waktu tertentu, terlepas dari warga negara atau bukan warga negara.

·        Sri murtono, Hassan suryono, Martiyono : Penduduk adalah setiap orang yang berdomisili atau bertempat tinggal di dalam wilayah suatu negara dalam waktu yang cukup lama.



Keadaan penduduk
       Jumlah penduduk dunia pada tanggal 1 Juli 2015 diperkirakan sebesar 7.324.782.255 jiwa atau bertambah 1,1182% dari tahun sebelumnya yang diperkirakan sebesar 7.243.784.121 jiwa.
       Data ini berdasarkan hasil laporan dari Divisi Kependudukan Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang prospek penduduk dunia yang memperkirakan jumlah penduduk dunia dengan metode medium fertility mengingat adalah tidak mungkin menghitung penduduk dunia secara tepat dalam suatu periode tertentu.
       Benua Asia menjadi benua dengan penduduk terbanyak, sedangkan benua Australia dan Oseania menadi benua dengan penduduk tersedikit.
No
Benua dan Wilayah
Jumlah Penduduk
%
1
Asia
4,384,844,097
59.86%
2
Afrika
1,166,239,306
15.92%
3
Eropa
743,122,816
10.15%
4
Amerika Selatan dan Karibia
630,088,917
8.60%
5
Amerika Utara
361,127,819
4.93%
6
Australia dan Oseania
39,359,270
0.54%
Total
7,324,782,225
100.00%
Description: Description: Hasil gambar untuk tabel jumlah penduduk indonesia 2015
 
Description: Description: jumlah penduduk di indonesia
Description: Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjfJQWu_Qt6_uZs50kcaFASTf74dIjaRrxHmJgKXl3hyphenhyphenA-LLX8fJWQtHKN9vFIMlkWUiLiUtxaww_6_uB3fEK53bQ35d29zJ_bKYzg-XB9aqeb1XRMW_vrLgVkQY87LSaVvuUhYIacFKOH8/s640/jepang+indo.jpg
Description: Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEic2WcWwMF-uXG5Xq_AGyk4Brcu2R5s9od_O6iTFphy6QMFSE_EoAiBdGUPeuXZ9oA9-xRMUe-s_JqoHj9DDQmegeUYbS94Jg3rGzBRmilNneqMi2VDsmAy2KshyV15qTJmLWI1xXdXUUj-/s640/bps.jpg
§  Bentuk Limas (Expansive), menunjukkan jumlah penduduk usia muda lebih banyak dari pada usia dewasa maupun tua, sehingga pertumbuhan penduduk sangat tinggi, contohnya: Indonesia, Filipina, Mesir, Nigeria, Brazil.
§  Bentuk Granat (Stationer), menunjukkan jumlah usia muda hampir sama dengan usia dewasa, sehingga pertumbuhan penduduk kecil sekali, contohnya: Amerika Serikat, Belanda, Norwegia, Finlandia.
§  Bentuk Batu Nisan (Constructive), menunjukkan jumlah penduduk usia tua lebih besar dari pada usia muda, jumlah penduduk mengalami penurunan, contohnya: negara-negara yang baru dilanda perang.

Ciri-ciri struktur penduduk pada tiap bentuk piramida :

1.
 Piramida Penduduk Expansif memiliki ciri-ciri :
a. Sebagian besar berada pada kelompok penduduk muda
b. Kelompok usia tua jumlahnya sedikit
c. Tingkat kelahiran bayi tinggi
d. Pertumbuhan penduduk tinggi

Description: https://abelpetrus.files.wordpress.com/2012/09/piramida-expansive1.png?w=400&h=400
2.
 Piramida Penduduk Stasioner memiliki ciri-ciri :
a. Penduduk pada tiap kelompok umur hampir sama
b. Tingkat kelahiran rendah
c. Tingkat kematian rendah
d. Pertumbuhan penduduk mendekati nol atau lambat

Description: https://abelpetrus.files.wordpress.com/2012/09/piramida-stationer1.png?w=400&h=334
3.
 Piramida Penduduk Constructive memiliki ciri-ciri :
a. Sebagian besar penduduk berada kelompok usia dewasa atau tua
b. Jumlah penduduk usia muda sangat sedikit.
c. Tingkat kelahiran lebih rendah dibanding dengan tingkat kematian.
d. Pertumbuhan penduduk terus berkurang
Description: https://abelpetrus.files.wordpress.com/2012/09/piramida-constrictive1.png?w=400&h=329
Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjkdov5_lO10SjyNSaH0ZzszsnCPiFHtfx8SNVh2tAj4Zp6gC-Q8FAfElIbXb5mzGyrhLkuDuaZwLPZUUG9RMzJfExlL58iVXA50-KgUst6GuGbewDAAAaG8OFK5LznViY2hbatiqPKmFtm/s1600/image2.jpg
Sumber : Encarta Reference Library Premium 2006

Sebuah negara dikatakan maju ditentukan oleh kualitas Sumber Daya Manusia (SDM). Jumlah penduduk yang besar akan bermanfaat jika kualitasnya tinggi. Kualitas yang tinggi tersebut akan berguna bagi bangsa dan negaranya.

Setiap hari penduduk di dunia mengalami peningkatan dan pengurangan sesuai dengan kelahiran dan kematian suatu negara. Semakin banyak jumlah kelahiran penduduk di dunia, semakin banyak juga kematian penduduk di dunia.

Laju pertumbuhan penduduk lebih tinggi di negara berkembang dibanding dengan negara maju. Negara-negara kecil biasanya memiliki kepadatan penduduk tertinggi, di antaranya adalah Monako, Singapura, Vatikan, dan Malta. Di antara negara besar yang memiliki kepadatan penduduk tinggi adalah Jepang dan Bangladesh.

JUMLAH PENDUDUK DUNIA






Tabel Persebaran Penduduk di Dunia Berdasarkan Benua dan Wilayah


            Indonesia berada pada urutan ke-4 berdasarkan negara yang jumlah penduduknya paling banyak di dunia. Tentunya menjadi permasalahan tersendiri oleh bangsa kita ini. Banyaknya penduduk di Indonesia menjadi permasalahan di bidang-bidang tertentu, seperti sosial, ekonomi, pertahanan dan keamanan negara. Semakin banyak penduduk di Indonesia, semakin meningkat tingkat kemiskinan dan pengangguran. Hal tersebut dikarenakan Sumber Daya Manusia (SDM) yang rendah di negara kita ini. Kebanyakan masyarakat di Indonesia menggunakan prinsip "banyak anak banyak rezeki" di tambah faktor budaya yang menjadikan Indonesia berada pada urutan ke-4 negara terpadat di dunia.

Menurut Badan Pusat Statistik, jumlah penduduk di Indonesia tahun 2010 adalah 237.641.326 jiwa. Penghitungan jumah penduduk dilakukan setiap 10 tahun sekali, artinya Badan Pusat Statistik akan melakukan sensus penduduk pada tahun 2020 mendatang.

Jika kita mengacu pada data yang dikeluarkan bank dunia, yaitu laju pertumbuhan penduduk Indonesia sebesar 1,2%/ tahun maka jumlah penduduk tahun 2016 adalah 254.751.501 juta jiwa. Tentu ini bukan data valid, hanya sekedar hitung-hitungan kasar. Bisa dibayangkan berapa jumlah penduduk di Indonesia pada tahun 2030, bisa mencapai 300 juta jiwa.








Grafik Tingkat Pertumbuhan Penduduk Indonesia dan Jepang

Jepang yang merupakan negara ke-10 yang memiliki jumlah penduduk terbesar sedunia. Berdasarkan grafik tingkat pertumbuhan penduduk Indonesia lebih banyak daripada negara Jepang. Meskipun kedua negara tersebut tingkat kependudukan setiap tahun tidak tetap, tetapi Indonesia dan Jepang termasuk negara yang memiliki jumlah penduduk terbesar sedunia. perbedaan tingkat kependudukan kedua negara tersebut bisa dipicu oleh beberapa faktor, yaitu kelahiran, kematian,dan migrasi.

Jumlah wilayah Daratan Jepang yang di dominasi oleh pegunungan seluas hampir 70% dari total luas wilayah negara Jepang, hingga menyisakan hanya 30% wilayah dataran yang digunakan sebagai kawasan hunian, sehingga Jepang mempunyai kota besar yang padat penduduk.

Saat ini Jepang juga tengah mengalami krisis demografi (kependudukan). Hal ini tercermin dari sejumlah indikator kependudukan negara tersebut. Menurut data Biro Statistik Jepang, pada 2012, angka kelahiran kasar (CBR) di negeri Sakura hanya sebanyak 8,39 kelahiran per 1.000 penduduk. Sementara itu, angka kelahiran total (TFR) hanya 1,39  atau satu anak per wanita. Karena itu, tidak mengherankan bila jumlah penduduk Jepang tumbuh negatif, yakni sebesar -0,077 persen per tahun. Itu artinya, jumlah penduduk Jepang terus berkurang dari tahun ke tahun. penyebab sangat rendahnya angka kelahiran di Jepang, sehingga berakibat pada pertumbuhan penduduk yang negatif adalah keengganan untuk memiliki anak pada sebagian besar wanita Jepang.

Perbandingan tingkat penduduk negara Jepang dengan Indonesia ± sebesar 1% pada akhir tahun 2015. Grafik kependudukan di negara Jepang pada tahun 1960-1975 mengalami peningkatan dan penurunan penduduk yang sangat tajam. Sedangkan 1976-2015  tingkat penduduk mengalami peningkatan dan penurunan yang tidak begitu tajam.

Di Indonesia tingkat kenaikan dan penurunan tidak begitu drastis hanya saja mencapai 0,5% - 1% setiap tahunnya. Hal tersebut bisa terjadi dikarenakan pemerintah menganjurkan rakyat Indonesia untuk mengikuti program Keluarga Berencana(KB) untuk meminimalisir kepadatan penduduk yang ada di Indonesia. Tetapi beberapa wilayah di Indonesia tidak melaksanakan program KB tersebut dan membuat laju pertumbuhan penduduk semakin besar, seperti di daerah Nusa Tenggara, Maluku dan Kepulauan Riau.



















KOMPOSISI PENDUDUK


Berdasarkan piramida penduduk Indonesia pada tahun 2015, jumlah penduduk relatif ialah penduduk yang berusia 0-49 tahun. Sedangkan penduduk lansia yang terdapat pada piramida ialah penduduk yang berusia 50-75+. Berarti, hal tersebut disebut dengan struktur penduduk muda karena penduduk relatif terdapat di penduduk yang berusia muda.

Struktur penduduk muda lebih banyak terjadi di negara berkembang seperti Indonesia. Pada negara berkembang, laju pertumbuhan penduduk belum sepenuhnya ditekankan terhadap angka kelahiran penduduk. Maka tingkat kelahiran penduduk lebih tinggi daripada tingkat kematian.

          Akibat yang dihadapi terhadap penduduk usia muda lebih banyak daripada penduduk usia tua ialah:
 1. Kebutuhan relatif besar, seperti kebutuhan sandang, pangan, papan maupun pendidikan
 2. Golongan penduduk yang belum produktif seperti usia <15 tahun
 3. Meningkatkan angkatan kerja, tetapi tidak sebanding dengan jumlah lapangan pekerjaan
 4. Kepadatan penduduk di suatu daerah, karena usia muda lebih banyak bermigrasi ke suatu tempat
 5. Meningkatnya kriminalitas
 6. Banyaknya pengangguran 

Apa yang Terjadi dengan Penduduk Usia 50+ Pada 10 Tahun Mendatang?
Salah satu dinamika penduduk yang menuntut perhatian sangat serius dari negara adalah perubahan komposisi penduduk, utamanya perubahan penduduk lanjut usia, baik dari jumlah absolut, maupun relatif. Hal tersebut terkait dengan implikasi baik ekonomi sosial maupun kesehatan lansia.

Menurut Undang-undang Nomor 13 tahun 1998 tentang Kesejahteraan Lanjut Usia, yang dimaksud dengan lanjut usia adalah penduduk yang telah mencapai usia 60 tahun ke atas. Lansia termasuk dalam kategori penduduk rentan dilihat dari kemunduran dari segi fisik, psikologis, sosial, eknomi dan kesehatan sehingga mereka terlindung oleh jaminan sosial. Hal ini tertulis dalam UU No. 11 tahun 2009 tentang kesejahteraan sosial yang diberikan dalam bentuk asuransi kesejahteraan sosial dan bantuan langsung berkelanjutan.

Penduduk Lansia (usia 60 +) di seluruh dunia diproyeksi akan tumbuh  dengan sangat cepat bahkan tercepat dibanding kelompok usia lainnya. Diperkirakan mulai tahun 2010 yang lalu telah terjadi ledakan jumlah penduduk lanjut usia. Hasil prediksi menunjukkan bahwa persentase penduduk lanjut usia akan mencapai 9,77 persen dari total penduduk pada tahun 2010 dan menjadi 11,34 persen pada tahun 2020.

Perubahan jumlah penduduk lansia perlu direspon secara tepat karena jika tidak, maka akan menimbulkan persoalan yang sangat serius. Hal tersebut didasarkan pada pemikiran bahwa penduduk lansia memiliki pengaruh besar dalam permbangunan sosial ekonomi suatu Negara.

Disamping itu lansia memilki hak baik hak politik, sosial maupun ekonomi yang harus dipenuhi. Hal ini nampaknya belum sepenuhnya direspon oleh pemerintah secara baik. Oleh karenanya diperlukan suatu rumusan kebijakan mengenai lansia yang mampu merespon kondisi yang ada. Dalam rangka itulah, pemerintah membentuk Komisi Nasional Lanjut Usia yang disahkan berdasarkan Kepres No. 52 tahun 2004 yang memiliki tugas tuntuk mengkoordinasi segala upaya peningkatan kesejahteraan sosial lanjut usia.

§  Kelompok Ekspansif – Komposisi penduduk kelompok ekspansif adalah pertumbuhan penduduk, dimana di kelompokkan pada umur yang paling muda yang disebabkan tingginya angka kelahiran penduduk baru dibandingkan kematian, dalam kelompok ekspansif ini indonesia masih tergololong didalamnya.
§  Kelompok Konstruktif – Komposisi penduduk kelompok konstruktif adalah kebalikan dari kelompok ekspansif dimana perbandingan usia muda atau kelahiran, lebih kecil dibandingkan angka kematian, negara yang termasuk kedalam kelompok konstruktif adalah jepang, karena faktanya disana popok lebih banyak digunakan untuk lansia dibandingkan untuk seorang bayi.
§  Kelompok Stasioner – Komposisi penduduk kelompok stasioner adalah pertumbuhan penduduk dimana angka kelompok muda atau kelahiran , kelompok dewasa , dan kelompok usia tua sama banyaknya, ini dikarenakan angka kelahiran yang kecil. Negara yang termasuk kelompok ini adalah negara – negara eropa seperti prancis , jerman dll. Dimana angka kelahiran relatif lebih kecil.

PERMASALAHAN KOMPOSISI

Apabila jumlah penduduk dengan usia dibawah 15 tahun dan usia di atas 65 tahun jumlahnya lebih besar dibandingkan usia produktif (15-65 th). Hal tersebut dapat menyebabkan penduduk usia produktif menanggung hidup seluruh penduduk usia nonproduktif. Sebaliknya, jika semakin kecil angka ketergantungan, akan semakin kecil beban dalam menopang kehidupan penduduk usia nonproduktif.

Saat ini Indonesia mengalami bonus demografi yaitu bonus yang
yang dinikmati suatu negara sebagai akibat dari besarnya proporsi penduduk produktif (rentang usia 15- 64 tahun) dalam evolusi kependudukan yang dialaminya. Bonus demografi terjadi karena Indonesia mengalami keberhasilan dalam program Keluarga Berencana (KB), menurunnya angka kelahiran dan meningkatnya kesehatan serta suksesnya programprogram pembangunan lainnya. Bonus demografi akan menguntungkan jika penduduk usia produktif memiliki kualitas yang baik, jika tidak maka akan sangat merugikan karena akan menjadi beban pembangunan.


BENTUK-BENTUK PIRAMIDA PENDUDUK






Indonesia dengan Negara ASEAN

1.   Jumlah penduduk : Indonesia menempati urutan pertama dalam kelompok negara ASEAN
2.   Kepadatan penduduk : Indonesia berada pada urutan ke-5, yaitu 114 jiwa per km2, Singapura memiliki kepadatan penduduk paling tinggi dan Brunei Darussalam memiliki kepadatan penduduk terendah
3.   Pada tahun 2005, laju perumbuhan penduduk Indonesia menempati urutan ke-6 (1,45% per tahun), setelah Laos (2,3% per tahun) Filipina (2,0% per tahun) Malaysia (1,80% per tahun), Brunei Darussalam (1,9% per tahun), Kamboja (1,8% per tahun) serta Singapura dan Thailand (0,8% per tahun

Indonesia dengan Negara-negara di Dunia

1.   Jumlah penduduk Indonesia berada pada urutan ke-4 (215,27 ju ta jiwa), setelah Cina (1,306 milyar jiwa), India (1,068 milyar jiwa) dan Amerika Serkat (295 juta jiwa) pada tahun 2005.
2.   Negara terpadat penduduknya adalah Macao (22.260 jiwa per km2), setelah itu Monako(16.135 jiwa per km2) dan Singapura (7.461 jiwa per km2). Indonesia memiliki kepadatan penduduk jauh di bawah ketiga negara tersebut, yaitu sebesar 341 jiwa per km

Jumlah dan Pertumbuhan Penduduk Negara ASEAN Tahun 2005



Di negara-negara ASEAN, beberapa negara pertumbuhan penduduknya masih tergolong tinggi. Akan tetapi secara keseluruhan persentase pertumbuhan penduduk telah mengalami penurunan dari tahun sebelumnya. 


0 komentar:

Posting Komentar